Pertanyaan apakah Liga Inggris lebih sulit diprediksi dibandingkan Serie A Italia telah lama menjadi bahan diskusi para pengamat sepak bola, analis taruhan, hingga penggemar setia olahraga ini. Kedua liga ini memang termasuk lima besar kompetisi top Eropa, tetapi memiliki karakteristik yang sangat berbeda, baik dari segi gaya permainan, kedalaman skuad, sampai keseimbangan antarklub. Jika dilihat dari segi volatilitas hasil pertandingan dan persaingan tim, banyak argumen yang menyebut bahwa Liga Inggris memang cenderung lebih sulit untuk diprediksi dibandingkan Serie A.

Pertama-tama, Liga Inggris atau Premier League dikenal sebagai liga dengan kompetisi yang sangat ketat dari posisi atas hingga bawah. Setiap musimnya, selalu ada kejutan dari tim-tim yang tidak diunggulkan. Contohnya bisa dilihat dari kiprah Leicester City yang menjadi juara pada musim 2015/2016 dengan odds yang nyaris mustahil. Selain itu, tim-tim seperti Brighton, Brentford, dan Wolverhampton mampu mencuri poin dari klub-klub besar seperti Manchester City, Liverpool, atau Arsenal. Hal ini menunjukkan bahwa dalam satu pertandingan, hasil akhir sangat sulit ditebak karena kualitas permainan tim papan tengah ke bawah tidak terpaut jauh dengan tim papan atas.

Di sisi lain, Serie A meskipun semakin kompetitif dalam beberapa tahun terakhir, cenderung memiliki peta kekuatan yang lebih stabil. Klub-klub seperti Juventus, Inter Milan, dan AC Milan masih menjadi poros utama dalam perebutan gelar juara. Meski ada kejutan seperti Napoli yang menjadi kampiun musim 2022/2023, secara umum tim-tim besar lebih dominan di Italia. Pola pertandingan di Serie A juga lebih taktikal dan defensif, membuat skor akhir lebih bisa diprediksi berdasarkan performa dan sejarah pertemuan antartim. Pendekatan yang lebih konservatif juga berdampak pada ritme permainan yang cenderung stabil dan tidak banyak kejutan ekstrem dalam hasil.

Selain dari gaya bermain, kedalaman skuad di Premier League juga jauh lebih merata karena kekuatan finansial klub-klub Inggris yang lebih besar. Hampir semua tim Premier League memiliki pemain internasional berkualitas, termasuk tim yang berada di papan bawah klasemen. Hal ini membuat pertandingan menjadi lebih seimbang dan sulit diprediksi. Sementara itu, di Serie A, masih banyak klub kecil yang kesulitan bersaing dalam hal kualitas skuad karena keterbatasan dana, sehingga tim besar lebih berpeluang mendominasi hasil.

Aspek cuaca, intensitas jadwal, dan tekanan media di Inggris juga memengaruhi ketidakpastian hasil pertandingan. Liga Inggris dikenal dengan ritme cepat dan jadwal padat, terutama di bulan Desember dan Januari ketika liga lain libur. Ini sering memicu cedera dan rotasi pemain, yang kemudian berdampak pada performa tim dan hasil pertandingan. Sedangkan Serie A punya jadwal yang lebih longgar dan struktur kompetisi yang sedikit lebih santai.

Dari sisi taruhan dan prediksi, data menunjukkan bahwa margin kesalahan prediksi di Premier League lebih tinggi daripada Serie A. Banyak rumah taruhan bahkan memberikan odds lebih lebar untuk pertandingan Liga Inggris karena potensi upset lebih besar. Ini menunjukkan bahwa secara statistik, Premier League memang lebih tidak stabil dan sulit ditebak dibandingkan Serie A.

Kesimpulannya, ya—Liga Inggris cenderung lebih sulit diprediksi dibandingkan Serie A karena tingkat persaingan yang lebih seimbang, kualitas skuad yang merata, dan frekuensi kejutan yang lebih tinggi. Jika Anda mencari liga yang penuh drama dan ketidakpastian, Premier League adalah jawabannya. Namun jika Anda lebih menyukai pendekatan taktis dan hasil yang lebih bisa dianalisis secara teknis, maka Serie A bisa menjadi pilihan yang lebih ‘teratur’.

By andre